Apa Itu Sistem Blok?
Sistem blok merupakan pembelajaran yang menggabungkan jam studi pada tiap tatap muka suatu mata pelajaran yang sebelumnya dilakukan tiap satu minggu sekali hingga selesai menjadi satu minggu penuh atau lebih hingga mata pelajaran tersebut selesai, dengan tolak ukur materi dapat tersampaikan secara maksimal dan sesuai dengan tuntutan kurikulum. Sharon Chromwell (1997) mengungkapkan in contrast with the traditional daily, six-, seven-, or eight-period schedule, a block schedule consists of three or four daily longer periods, sistem blok berbeda dengan sistem tradisional yang biasanya enam, tujuh atau delapan hari. Sistem blok terdiri dari tiga atau empat hari, tetapi lebih lama. Dengan sistem blok memungkinkan siswa untuk mempelajari materi dalam waktu yang cukup. Sistem Blok adalah pengelompokan jam belajar efektif dalam satuan waktu yang terangkum kepada mahasiswa untuk mengikuti dan menerima materi pembelajaran secara maksimal dan utuh. Beberapa mahasiswa sering menyebutnya dengan sistem paket. Sistem blok merupakan suatu sistem yang sering kali digunakan oleh mahasiswa bidang kesehatan.
Pada umumnya sistem ini dipakai oleh mahasiswa, namun ada beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) menerapkan sistem blok. Dalam sistem blok penjadwalan biasanya berbeda tiap minggunya. Pada sistem ini mahasiswa juga tidak bisa memilih sendiri kelas maupun dosen / guru yang akan mengajar. Salah satu keunggulan dari sistem blok adalah waktu tatap muka yang lebih lama, sehingga dosen/guru dapat menggunakan strategi pembelajaran yang bervariatif dan metode yang inovatif.
Model sistem blok memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan sistem pada system blok, antara lain:
-
Dengan sistem blok, guru mempunyai waktu lebih untuk menyelesaikan pembelajaran, melakukan ujian, atau mengevaluasi praktik peserta didik . Waktu tatap muka yang lebih lama guru dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang bervariatif dan metode yang inovatif
-
Waktu dalam pembelajaran dapat efektif, karena pada sistem waktu tidak akan terbuang untuk pembukaan kelas, penjelasan tujuan atau aturan aturan lain dalam pembelajaran. Oleh karena itu, dengan sistem blok menjadikan peserta didik dapat berkonsentrasi pada pelajaran dan menggali lebih mendalam
-
Memungkinkan peserta didik untuk menyelesaikan pelajaran dengan cepat dan dapat mengambil pelajaran berikutnya
-
Dengan waktu pembelajaran yang lebih lama, memberikan guru kesempatan untuk mengembangkan pembelajaran lebih dalam, dan diskusi dengan pemikiran yang kritis sehingga memungkinkan guru untuk berinteraksi dengan seluruh peserta didik. Kolaborasi antara guru dan peserta didik dimungkinkan karena penjadwalan blok memberi mereka waktu yang panjang di yang mereka dapat bertukar ide dan strategi
-
Meningkatnya nilai dan pemahaman peserta didik karena peserta didik dapat belajar banyak di kelas dan lebih mampu memusatkan perhatian pada pelajaran mereka
-
Meningkatnya disiplin peserta didik dan kehadiran peserta didik yang meningkat. Guru merasa mampu menangani perilaku siswa karena memiliki waktu yang cukup untuk mengatasi masalah di kelas dan memiliki hubungan yang kuat dengan peserta didik.
Sedangkan kekurangan dari sistem blok, antara lain:
-
Peserta didik lupa dengan pelajaran mereka ketika subjek yang berhubungan tidak dipelajari secara berurutan. permasalahan pada ingatan peserta didik dimana peserta didik akan menerima sebuah mata pelajaran hanya dalam beberapa waktu saja misalkan hanya satu minggu dan tidak akan berulang pada waktu selanjutnya hal inilah yang dianggap akan mampu menyebabkan ingatan pada mata pelajaran tersebut menjadi tidak permanen ada pada peserta didik
-
Sistem blok tidak akan maksimal jika guru tidak mempersiapkan kelas dan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. Waktu pembelajaran yang lebih lama dapat menimbulkan rasa bosan bagi peserta didik, sehingga guru harus memiliki model pembelajaran yang bervariasi.
-
Absen sulit dilakukan bagi peserta didik jika tidak dapat mengikuti pembelajaran walaupun hanya sekali saja, hal ini dikarenakan dalam sekali pertemuan tatap muka akan berlangsung lebih lama dari pada dalam model penjadwalan tradisional Ketika peserta didik tidak hadir dalam satu tatap muka mereka mungkin kesulitan untuk mengejar.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem blok merupakan sistem pembelajaran yang mengatur atau mengelompokkan jam pembelajaran menjadi lebih panjang agar siswa dapat belajar secara maksimal.
Bagaimana Penerapan Pembelajaran Sistem Blok?
Pembelajaran sistem blok mengelompokkan jam belajar efektif dalam satuan waktu yang terangkum dan memungkinkan peserta didik mengikuti serta menerima materi pembelajaran secara maksimal dan utuh. Peserta didik akan mendapatkan pengalaman pembelajaran secara terus-menerus dan berulang-ulang. Pembelajaran yang dilakukan secara terus-menerus dan berulang-ulang akan lebih cepat diserap oleh peserta didik daripada pembelajaran yang terputus-putus. Dapat diambil contoh ketika peserta didik menerima pelajaran cara membuat kue, maka peserta didik ini akan lebih mudah menyerap materi membuat kue yang dilaksanakan dengan pembelajaran selama sehari penuh daripada pembelajaran yang terputus di lain hari. Saat menyusun jadwal harus memperhatikan karakteristik mata pelajaran dan sasaran yang ingin dicapai pada mata pelajaran tersebut.
Ada beberapa macam tipe yang bisa diterapkan sekolah untuk menyusun sistem blok menurut LAB of Governor, diantaranya adalah 4x4 plan atau A/B plan.
1. 4x4 block plan Dengan 4x4 block plan siswa mengambil 4 pelajaran atau kursus dengan periode 90 menit setiap harinya.
2. A/B plan
A/B plan juga disebut rencana hari alternatif, mengatur setiap hari menjadi empat periode 90 menit tetapi memiliki total delapan pertemuan kelas selama dua hari berturut-turut ("A Day" dan "B Day").
Helmut Nölker juga memaparkan suatu model didasarkan pada penyusunan blok-blok teori dan praktek. Gagasan dasar disini adalah penyelangnyelingan periode belajar teori dan belajar praktek. Dengan penyusunan berselang-seling ini proses belajar diharapkan dapat berlangsung secara lebih 11 baik dan lebih lancar. Dengan penyusunan berselang-seling ini proses belajar dapat berlangsung secara lebih baik dan lebih lancar. Helmut Nölker memaparkan penerapan sistem blok dengan penyelang-nyelingan teori dan praktek sebagai berikut :
Mengenai panjang waktu masing-masing blok terdapat pengalaman yang berbeda-beda, dan karenanya tidak ada kesepakatan tentang panjang waktu yang paling menguntungkan bagi proses belajar. Tetapi tidak ada kesangsian mengenai temuan berikut: jika blok-blok pengajaran terlalu singkat waktunya, maka akan lenyap faedah penyusunan pendidikan kejuruan dalam blok-blok seperti yang telah dipaparkan; tetapi jika terlalu panjang, akan rusak kesinambungan antara komponen-komponen teori dan praktik.
Teknis penerapan jam pelajaran sistem blok berbeda-beda tiap sekolah. Pada satu contoh, memblok satu pelajaran pada satu hari penuh selama 8 jam perhari dari jadwal yang seharusnya hanya 4 jam per hari. Dalam jadwal pelajaran yang ditetapkan dalam satu hari ada dua mata pelajaran produktif dengan alokasi waktu 4 jam untuk masing-masing mata pelajaran tersebut. Dengan penerapan jam pelajaran sistem blok ini menjadi seperti ini, mata pelajaran A untuk minggu ke-1 selama 8 jam penuh, lalu mata pelajaran B untuk minggu ke-2 selama 8 jam penuh. Ketika memasuki minggu ke-3 maka kembali ke mata pelajaran A dan seterusnya.
Contoh kedua, teknis penerapan jam pelajaran sistem blok seperti pada perkuliahan. Pada semester pertama, diterapkan 8 jam penuh untuk satu mata pelajaran yang difokuskan. Lalu pada semester selanjutnya akan diterapkan 8 jam penuh untuk satu yang lainnya mata pelajaran yang difokuskan.
Dalam penerapan kurikulum pasti ada kelebihan dan kekurangannya begitupun struktur penerapan jam pelajaran pada sistem blok ini. Tidak hanya peserta didik yang beradaptasi, tetapi juga para guru yang masih meraba-raba untuk mengenal kurikulum baru ini.